Selasa, 20 November 2018

Materi Ringkas Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan dari tanaman menjadi tanaman kecil yang sifatnya akan sama seperti induknya. Kultur jaringan kalau dalam bahasa Inggris juga disebut tissue culture.
Atau, pengertian kultur jaringanmenurut bahasa adalah kultur yang berarti budidaya, sedangkan jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan juga fungsi yang sama.
Jadi, kultur jaringan merupakan budidaya dengan menggunakan jaringan tanaman untuk membuat tanaman baru dengan sifat yang sama dengan induknya. Atau, kita bisa juga mengartikan kultur jaringan sebagai memelihara dan menumbuhkan organ tanaman seperti tunas, embrio, bunga, dan sebagainya, atau jaringan tanaman seperti sel, protoplas, dan sel, pada kondisi yang aseptik.
Apa Tujuan Dilakukan Kultur Jaringan?
 
funscience.in
Setelah mengetahui apa itu kultur jaringan, lantas, sebenarnya mengapa kita melakukan kultur jaringan? Padahal masih banyak cara yang lebih mudah untuk membudidayakan tanaman.
Nah, ada beberapa tujuan melakukan kultur jaringan ini.
§ Untuk memperoleh bibit tanaman baru yang kualitasnya lebih baik.
§ Untuk mendapatkan bibit tanaman dengan lebih cepat serta hasil yang lebih banyak, tentunya dalam waktu yang tidak lama tetapi anakan yang dihasilkan dapat sama atau seragam.
§ Mendapatkan tanaman yang sifatnya sama dengan induknya.
§ Membuat tanaman yang bebas penyakit.
§ Mendapatkan hasil yang banyak dengan pengeluaran yang sedikit serta dapat dikomersialkan.
Kultur Jaringan
 
Tentu kamu sudah tahu, bahwa teknik kultur jaringan ini memanfaatkan prinsip memperbanyak tanaman secara vegetatif.
Cara melakukan kultur jaringan adalah dengan mengambil sel atau irisan jaringan tanaman, atau yang sering disebut dengan eksplan. Jaringan tanaman tersebut akan diletakkan dan dipelihara secara aseptik di dalam media padat atau cair yang cocok, tentu dalam keadaan steril.
Setelah ditempatkan pada media yang tepat, maka sebagian sel pada permukaan irisan, nantinya akan mengalami poliferasi dan membentuk kalus. Kalus yang terbentuk, jika dipindahkan ke dalam media diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap, biasa disebut sebagai planlet.
Nah, dengan menggunakan teknik kultur jaringan, kita dapat memperoleh kalus yang nantinya akan menjadi planlet dalam jumlah yang besar hanya dengan satu irisan kecil jaringan tanaman.
Praktik teknik kultur jaringan ini berdasar teori sel yang dikemukakan oleh Schleiden. Dia mengatakan bahwa sel mempunyai kemampuan autonom, sampai totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel yang berasal dari bagian mana saja, apabila diletakkan pada lingkungan yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.
Syarat-Syarat Kultur Jaringan
Untuk melakukan teknik budidaya tanaman yang satu ini, perlu diperhatikan syarat-syarat agar berhasil.
1. Pemilihan Eksplan
 
wesigustinasari.blogspot.co.id
Eksplan adalah bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk memperbanyak tanaman. Atau, eksplan merupakan bahan dasar yang digunakan untuk pembentukan kalus. Pemilihan eksplan ini harus memenuhi syarat-syarat agar pembentukan tanaman dapat berhasil.
Pemilihan jaringan tanaman harus yang sedang aktif tumbuh. Hal ini dimaksudkan agar masih ada zat tumbuh yang aktif sehingga akan membantu perkembangan jeringan selanjutnya.
Bagian tanaman yang bisa digunakan sebagai eksplan dapat berasal dai akar, daun, mata tunas, ujung batang, kuncup, kotiledon, endosperm, ovarium muda, embrio, anther, dan umbi.
Eksplan yang diambil haruslah dari bagian yang masih muda, cara mengetahuinya bila ditusuk menggunakan pisau, maka akan terasa lunak.
2. Penggunaan Media Yang Cocok
 
wesigustinasari.blogspot.co.id
Media yang digunakan harus cocok dan keadaannya harus aseptik dan pengaturan udaranya baik, terutama untuk kultur cair sebagai medianya.
3. Pilih Bagian Yang Masih Muda
Kamu harus memilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh. Bagian tersebut merupakan bagian meristem, contohnya seperti daun muda, ujung batang, ujung akar, keping biji, dan bagian muda lainnya.
Kalau kamu akan menggunakan embrio atau bagian biji sebagai eksplan, kamu harus memerhatikan kemasakan, waktu imbibisi, temperatur, dan masa dormansi dari embrio tersebut.
Keuntungan Kultur Jaringan
Menggunakan suatu metode untuk budidaya tanaman pastilah ada untung dan ruginya. Nah, keuntungan ketika kamu menggunakan metode kultur jaringan untuk memperbanyak tanaman adalah sebagai berikut.
§ Mendapat tanaman baru dalam jumlah yang banyak tetapi membutuhkan waktu yang relatif singkat.
§ Sifat fisiologis dan morfologis tanaman yang dihasilkan sama persis dengan induknya.
§ Mendapatkan tanaman baru yang lebih unggul
§ Dapat menghasilkan tanaman dalam jumlah yang banyak dan tidak terbatas.
§ Bibit yang dihasilkan bebas dari hama dan penyakit.
§ Membutuhkan waktu yang relatif lebih cepat.
§ Pengadaan bibit tanaman tidak tergantung musim.
§ Pengangkutan bibit lebih mudah dan biayanya relatif lebih murah.
Lalu, keuntungan menggunakan teknik kultur jaringan dalam budidaya buah adalah sebagai berikut.
§ Buah yang dihasilkan akan memiliki ukuran yang seragam.
§ Rasa buahnya pun akan seragam.
§ Buah akan memiliki warna yang menarik dan sifat lain yang tentu lebih menguntungkan.
Kerugian Kultur Jaringan
Tapi, dari banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan jika menggunakan teknik kultr jaringan untuk budidaya buah.
Kita tidak dapat mengubah tanaman maupun buah yang dihasilkan. Semua itu karena teknik ini menggunakan teori dasar dari kultur in vitro, yaitu totipotensi. Teori tersebut menyatakan bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena semua bagian tanaman merupakan jaringan yang hidup.
Jadi, organisme baru yang berhasil tumbuh menggunakan teknik kultur jaringan tentu akan memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Renungan

📚  RENUNGAN 📚

Tidak ada
"orang baik"
yang tidak punya
"masa lalu",

Dan tidak ada
"orang  jahat"
yang tidak punya
"masa depan".

Setiap orang memiliki
"kesempatan"
yang sama untuk
"berubah menjadi lebih baik".

Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apa lingkungannya dulu, dan seburuk apa perangainya di masa lampau.

Berilah kesempatan seseorang untuk
"berubah".

Karena,
"seseorang yang hampir membunuh Rasul pun"
kini berbaring di sebelah makam beliau. :
"Umar bin Khattab".

Jangan melihat seseorang dari masa lalunya..
"Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun"
akhirnya menjadi pedang-nya
Allah :
"Khalid bin Walid"

Jangan memandang seseorang dari
"status" dan "hartanya",
karena
sepatu emas "fir'aun" berada di neraka,
sedangkan
terompah "Bilal bin rabah" terdengar di syurga.

Intinya,

Jangan memandang
"remeh"
seseorang karena
"masa lalu"
dan
"lingkungannya",
karena
bunga teratai
tetap
mekar cantik
meski tinggal di air yang kotor.

Maka untuk jadi
"hebat"
yang diperlukan adalah
"kuatnya tekad".

Tak perlu pusingkan masa lalu,
tak perlu malu dengan tempat asalmu.

Jika kau mau,
Kau bisa menjadi laksana
bunga teratai
yang tinggal di air yang kotor namun tetap mekar mengagumkan.

"Berubah"
dan
"bangkit"
jauh lebih
"indah"
dari pada
"diam"
dan hanya "bermimpi"
tanpa melakukan tindakan apapun.

INGATLAH !!!

Jika semua yang kita
"kehendaki"
terus kita
"miliki",
dari mana kita belajar "Ikhlas"...?

Jika semua yang kita
"impikan"
segera
"terwujud",
darimana kita belajar
"Sabar"...

Jika setiap
"do’a"
kita terus
"dikabulkan",
bagaimana kita dapat belajar
"Ikhtiar"...

Seorang yang dekat dengan
"Allah",
bukan berarti tidak ada
"air mata"...

Seorang yang tekun
"berdo’a",
bukan berarti tidak ada
"masa² sulit"...

Biarlah
"Sang Penyelenggara Hidup"
yang berdaulat sepenuhnya atas kita,
karena hanya
"Dia-lah/ ALLAH SWT"
yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang
"Terbaik"..

Tetap
"SEMANGAT"…
Tetap
"SABAR"…
Tetap
"IKHLAS"…
Tetap
"SYUKUR"...
Tetap
"BERDOA"...
Karena kamu sedang kuliah di UNIVERSITAS KEHIDUPAN...

Orang yang
"Hebat"
tidak dihasilkan melalui
"Kemudahan",
"Kesenangan",
dan
"Kenyamanan"...

Mereka dibentuk melalui
"KESUKARAN",
"TANTANGAN",
"HINAAN"
dan bahkan
"AIR MATA"..

Gantungkan hidup kita sepenuhnya hanya kepada
ALLAH AZZA WA JALLA

BAAROKALLAAHU FIIKUM 🙏🏻

Biografi Rasulullah SAW.

happy Milad Yaa Rasululloh.....
MONGGO DIKENALKAN KEPADA ANAK CUCU KITE...

*BIODATA RASULULLAH S.A.W*

🖌 *Nama* : _Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalibs bin Hashim_.

🖌 *Tarikh lahir :* _Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal_ bersamaan 20 April 571
Masehi (dikenali sebagai Tahun Gajah; karena peristiwa tentara bergajah
Abrahah yang menyerang kota Ka'bah)

🖌 *Tempat lahir* : Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah.
🖌 *Nama bapak* : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.
🖌 *Nama ibu* : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf.
🖌 *Pengasuh pertama* : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah SAW).
🖌 *Ibu susu pertama* : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
🖌 *Ibu susu kedua* : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).

 *USIA 5 TAHUN*

💓 _Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat_ untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.

 *USIA 6 TAHUN*

💓 _Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia_ di Al-Abwa '
(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW)
dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muththalib.

 *USIA 8 TAHUN*

💓 _Datuknya, Abdul Muththalib pula meninggal dunia_.
Baginda dipelihara pula oleh bapak saudaranya, Abu Thalib.

 *USIA 9 TAHUN* (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).

💓Bersama bapak saudaranya, Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan
perniagaan.

💓Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira
(Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang
pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa
itu.

 *USIA 20 TAHUN*

💓Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah
14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan
berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.

💓Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi
pertolongan kepada orang yang didzalimi di Makkah.

*USIA 25 TAHUN*

💓Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah
binti Khuwailid Al-Asadiyah.

💓Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.

💓Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.

💓Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

 *USIA 35 TAHUN*

💓Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka'bah.

💓Pembinaan semula Ka'bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk
Makkah.

💓Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan 'Hajarul-Aswad' ke
tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan
batu tersebut.

 *USIA 40 TAHUN*

💓Menerima wahyu di gua Hira' sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

*USIA 53 TAHUN*

💓Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.

💓Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24 September 622M.

*USIA 63 TAHUN*

💓Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.

*ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW*

💚 Khadijah Binti Khuwailid.
💚 Saudah Binti Zam'ah.
💚 Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).
💚 Hafsah binti 'Umar (anak Sayyidina 'Umar bin Al-Khattab).
💚 Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
💚 Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
💚 Zainab Binti Jahsy.
💚 Maimunah Binti Harith.
💚 Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
💚 Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin', Ibu Orang Miskin).

*ANAK-ANAK RASULULLAH SAW*

1.💜 Qasim
2.💜 Abdullah
3.💜 Ibrahim
4.💜 Zainab
5.💜 Ruqaiyah
6.💜 Ummi Kalthum
7.💜 Fatimah Al-Zahra'

*ANAK TIRI RASULULLAH SAW*

💙 Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak kepada Sayyidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).

*SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW*

*_IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN_*
1. Thuwaibah → Hamzah
2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad

*_SAUDARA SUSUAN_*
1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. 'Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza

*BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW*
( _ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTHTHALIB_)

1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah ***
5. Al-Abbas ***
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka'bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***

*** masuk Islam.
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.

*Sabda Rasulullah SAW:*
_"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku_
_Dan sesiapa yang mencintai aku niscaya dia bersama-samaku di dalam syurga"_
(Riwayat Al-Sajary daripada Anas )

اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وسلم

Nabi Muhammad SAW - Manusia agung

 *KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH*

💓Begitu indahnya sifat fizikal
Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bertemu muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.

_Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:_

💞 Aku belum pernah melihat lelaki yang segagah Rasulullah saw..

💞 Aku melihat cahaya dari lidahnya.

💞 Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari
terbit.

💞 Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.

💞 Rasulullah umpama matahari yang bersinar.

💞 Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.

💞 Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.

💞 Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.

💞 Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.

💞 Wajahnya seperti bulan purnama.

💞 Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.

💞 Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.

💞 Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.

💞 Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.

💞 Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.

💞 Mulut baginda sederhana luas dan cantik.

💞 Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.

💞 Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.

💞Janggutnya penuh dan tebal menawan.

💞 Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.

💞 Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.

💞 Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.

💞 Rambutnya sedikit ikal.

💞 Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah
bahu tapi disisir rapi.

💞 Rambutnya terbelah di tengah.

💞 Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.

💞 Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.

💞 Seimbang antara kedua bahunya.

💞 Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.

💞 Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.

💞 Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.

💞 Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.

💞 Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.

💞 Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan
putih.

💞 Warna putihnya lebih banyak.

💞 Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.

💞 Warna kulitnya putih tapi sehat.

💞 Kulitnya putih lagi bercahaya.

💞 Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kokoh.

💞 Badannya tidak gemuk.

💞 Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi gagah.

💞 Perutnya tidak buncit.

💞 Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

 *KESIMPULANNYA* :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh
sepanjang zaman.

Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.

_Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai_

*wallahu'alam*
Semoga bermanfaat

Membongkar Hakekat Hizbut Tahrir

MEMBONGKAR HAKEKAT HIZBUT TAHRIR

Hizbut Tahrir didirikan oleh Taqiyyuddin an-Nabhani (W. 1400 H) asal Palestina. Hizbut Tahrir –sebagaimana ia memperkenalkan dirinya- adalah perkumpulan politik, bukan perkumpulan spiritual atau perkumpulan ilmiah. Ini adalah penegasan mereka yang menunjukkan bahwa mereka bukan ahli agama dan tidak layak mengambil ilmu agama dari mereka. Namun ternyata mereka berbicara tentang agama tanpa ilmu. Jadi ummat Islam wajib diingatkan agar mewaspadai bahaya mereka.

Ingatlah….an-Nabhani yang dimaksud di sini bukanlah Syeikh Yusuf an-Nabhani yang dikenal membolehkan tawassul, membolehkan peringatan maulid Nabi dan gigih dalam membantah orang-orang wahabi.

Berikut ini akan kami jelaskan beberapa kesesatan Hizbut Tahrir:

1. Keyakinan Hizbut Tahrir sama dengan keyakinan Mu’tazilah
Taqiyyuddin an-Nabhani dalam karyanya yang ia beri nama “asy-Syakhshiyyah al-Islamiyyah” juz I, Bag. I, hlm 71-72, berkata: “Segala perbuatan manusia tidak terkait dengan Qadha Allah, karena perbuatan tersebut ia lakukan atas inisiatif manusia itu sendiri dan dari ikhtiarnya. Maka semua perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan dan kehendak manusia tidak masuk dalam qadha’.”

Bantahan: perkataan di atas jelas menyalahi al-Qur’an, hadits dan juga logika yang benar.
Allah berfirman:
وَاللّهُٰ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ
“Dan Allah yang menciptakan kalian dan segala apa yang kalian lakukan.” (QS. ash-Shaffat: 96)

2. Hizbut Tahrir menyamakan Ahlussunnah dengan al-Jabariyah
Dalam bukunya yang ia beri judul asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, an-Nabhani mencela dan mengkritik Ahlussunnah Waljama’ah, ia berkata pada juz 1, hlm 53 setelah mengutip perkataan Ahlussunnah: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan hamba seluruhnya adalah atas kehendak Allah, ia berkata: “Sebenarnya pendapat Ahlussunnah Waljama’ah dan pendapat Jabariyah adalah sama, maka mereka sebenarnya Jabriyyun (pengikut pahama Jabariyah).”
Pada hlm 58 ia juga berkata: “Dan yang kedua, ijbar ini adalah pendapat Jabariyah dan Ahlussunnah Waljama’ah, mereka hanya berbeda dalam ungkapan dan dalam menggunakan (bermain) kata-kata.

Bantahan: Ahlussunnah Waljama’ah adalah golongan yang selamat, maka beruntunglah orang yang berpegang teguh dengan ajaran Ahlussunnah Waljama’ah.
Pernyataan an-Nabhani di atas sungguh merupakan penghinaan yang nyata terhadap Ahlussunnah Waljama’ah dan menuduh mereka hanya merekayasa (bermain) kata-kata, serta menyamakan mereka dengan Jabariyah, padahal Jabariyah adalah golongan sesat yang mengingkari bahwa seorang hamba mempunyai kehendak, sementara Ahlussunnah meyakini bahwa hamba memiliki kehendak, namun kehendak manusia dibawah kehendak Allah.

3. Hizbut Tahrir mewajibkan sesuatu bagi Allah
Keyakinan Hizbut Tahrir sama dengan keyakinan Mu’tazilah, sebagaimana yang dinyatakan an-Nabhani di dalam kitabnya asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz 1, hlm 63: “Untuk melakukan perkara yang memang wajib atas Allah untuk melakukannya.”
Dan ia berkata: “Masuknya mereka adalah kewajiban bagi Allah yang telah Ia wajibkan atas Dzat-Nya dan Ia tentukan.”

Bantahan: “Syeikh Ahmad bin Ruslan dalam az-Zubad mengatakan:
وَمَا عَلَى الْإِلٰهِ شَيْءٌ يَجِبُ
“Dan tidak ada sesuatu yang wajib bagi Allah (untuk dilakukan).”
Inilah aqidah Ahlussunnah Waljama’ah, tidak ada sesuatu yang wajib dilakukan oleh Allah. Allah memasukkan seorang mukmin ke surga karena rahmat-Nya, dan memasukkan orang kafir ke neraka karena keadilan-Nya.

4. Hizbut Tahrir mengaku kema’shuman para nabi setelah mereka menjadi Nabi
An-Nabhani menyatakan di dalam bukunya asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz 1, bag. 1, hlm 120: “…. Hanya saja kema’shuman para Nabi dan Rasul adalah setelah mereka memiliki predikat kenabian dan kerasulan dengan turunnya wahyu kepada mereka. Adapun sebelum kenabian dan kerasulan boleh jadi mereka berbuat dosa seperti umumnya manusia. Karena keterpeliharaan dari dosa (‘Ishmah) berkaitan dengan kenabian dan kerasulan saja.”

Bantahan: Ahlussunnah sepakat bahwa para Nabi pasti memiliki sifat jujur, amanah, kecerdasan yang sangat tinggi. Dari sini diketahui bahwa Allah tidak akan memilih seseorang untuk predikat kenabian kecuali orang yang tidak pernah jatuh dalam perbuatan hina, khianat, kebodohan, kebohongan dan kebebalan. Karena itu orang yang pernah terjatuh dalam hal-hal yang tercela tersebut tidak layak untuk menjadi Nabi meskipun tidak lagi mengulanginya.

5. Hizbut Tahrir membolehkan mengkudeta khalifah karena berbuat kefasikan
Hizbut Tahrir menjadikan seorang khalifah sebagai mainan, bagaikan bola yang ada di tangan para pemain bola. Mereka mengatakan bahwa “Majlis asy-Syura memiliki hak untuk melengserkan seorang khalifah dengan suatu sebab atau tanpa sebab.” Statement ini disebarluaskan dalam selebaran yang mereka terbitkan dan dibagi-bagikan di kota Damaskus sekitar lebih dari 20 tahun yang lalu. Selebaran tersebut ditulis oleh sebagian pengikut Taqiyyuddin an-Nabhani.
Mereka juga menyatakan dalam buku mereka yang berjudul Dustur Hizbut Tahrir, hlm 66 dan asy-Syakhshiyah al-Islmaiyyah, juz II , bag 3, hlm 107-108 tentang hal-hal yang dapat merubah status seorang khalifah sehingga menjadi bukan khalifah dan seketika itu wajib dilengserkan: “Perbuatan fasiq yang jelas (kefasikannya).”
An-Nabhani berkata dalam bukunya yang berjudul Nizham al-Islam, hlm 79: “Dan jika seorang khalifah menyalahi syara’ atau tidak mampu melaksanakan urusan-urusan Negara maka wajib dilengserkan seketika.”

Bantahan: Rasulullah menekankan dalam beberapa haditsnya tentang pentingnya taat kepada seorang khalifah:
مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيْرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ فَمَاتَ عَلَيْهِ إِلَّا مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةَ
“Barangsiapa membenci sesuatu dari amirnya hendaklah ia bersabar atasnya, karena tidak seorangpun membangkang terhadap seorang sultan, kemudian ia mati dalam keadaan seperti itu kecuali matinya seperti mati Jahiliyyah (artinya jatuh pada dosa besar, bukan berarti kafir).” (HR. Muslim)
Beliau juga bersabda:
وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ إِلَّا أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَّاحًا
“(kita diperintahkan juga agar) tidak memberontak terhadap penguasa kecuali jika kalian telah melihatnya melakukan kekufuran yang jelas.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Ulama’ Ahlussunnah juga telah menetapkan bahwa seorang khalifah tidak dapat dilengserkan dengan sebab ia berbuat maksiyat, hanya saja ia tidak ditaati dalam kemaksiyatan tersebut. Karena fitnah yang akan muncul akibat pelengserannya lebih besar dan berbahaya dari perbuatan maksiyat yang diakukannya.
An-Nawawi berkata di dalam Syarah Shahih Muslim, juz XII, hlm 229: “Ahlussunnah sepakat bahwa seorang sultan tidak dilengserkan karena perbuatan fasik yang dilakukan olehnya.”

6. Hizbut Tahrir beranggapan bahwa orang yang meninggal dunia sebelum ia membaiat seorang khalifah maka matinya adalah mati jahiliyah
Di antara kesesatan mereka adalah, mereka mengatakan:
a. “Sesungguhnya orang yang mati dengan tanpa membaiat seorang khalifah, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah.” (asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz II, bag. III, hlm 13 dan 29)
b. “Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan atas tiap muslim untuk melakukan baiat dan mensifati orang yang mati tanpa melakukan baiat bahwa ia mati dalam keadaan mati jahiliyah.” (al-Khilafah, hlm 4)
c. “Jadi semua kaum muslim berdosa besar karena tidak mendirikan khilafah bagi kaum  muslimin dan apabila mereka sepakat atas hal ini maka dosa tersebut berlaku bagi masing-masing individu ummat Islam di seluruh penjuru dunia.” (al-Khilafah, hlm 9)
d. “Dan tempo yang diberikan bagi kaum muslimin dalam menegakkan khilafah adalah dua malam, maka tidak halal bagi seseorang tidur dalam dua malam tersebut tanpa melakukan baiat.” (al-Khilafah, hlm 3 dan asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz III, hlm 15)
e. “Dan apabila kaum muslimin tidak memiliki khalifah di masa tiga hari, mereka berdosa semua sehingga mereka menegakkan khalifah.” (ad-Daulah al-Islamiyyah, hlm 179)
f. “Dan kaum muslimin di Lebanon seperti halnya di seluruh Negara Islam, semuanya berdosa kepada Allah, apabila mereka tidak mengembalikan Islam kepada kehidupan dan mengangkat seorang khalifah yang dapat mengurus urusan mereka.” (Mudzakkirah HIzbittahrir ila al-Muslimin fi Lubnan, hlm 4)

Bantahan: Rasulullah bersabda:
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللّٰهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ، وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِى عُنُقِهِ بِيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barangsiapa mencabut baiatnya untuk mentaati khalifah, maka pada di hari kiamat ia tidak memiliki alasan yang diterima, dan barangsiapa meninggal dalam keadaan demikian maka matinya seperti mati jahiliyah (artinya jatuh pada dosa besar, bukan berarti kafir).” (HR Muslim)

Maksud hadits ini bahwa orang yang membangkang terhadap khalifah yang sah dan tetap dalam keadaan seperti itu sampai mati maka matinya seperti mati jahiliyah, yakni mati seperti matinya penyembah berhala dari sisi besarnya maksiyat tersebut bukan artinya mati dalam keadaan kafir dengan dalil riwayat yang lain dalam Shahih Muslim (فمات عليه); yakni mati dalam keadaan membangkang terhadap seorang khalifah yang sah. Hizbut Tahrir telah menyelewengkan hadits ini dan mereka telah mencampakkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim yang sanadnya lebih kuat dari hadits pertama:
فَالْزَمُوْا جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَإِمَامَهُمْ، قَالَ حُذَيْفَةُ: فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ ؟ قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ: فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا.
“Hiduplah kalian menetap di dalam jama’ah umat Islam dan imam (khalifah) mereka.” Hudzaifah berkata: “Bagaimana jika mereka tidak memiliki jama’ah dan imam (khalifah) ?.” Rasulullah bersabda: “Maka tinggalkanlah semua kelompok yang ada (yakni jangan ikut berperang di satu pihak melawan pihak yang lain).

Rasulullah tidak mengatakan: “jika demikian halnya, maka kalian mati jahiliyah.”

Ahlussunnah menyatakan kesimpulan hukum berkaitan dengan masalah khalifah bahwa menegakkan khalifah hukumnya wajib, maka barangsiapa tidak melakukannya padahal ia mampu, ia telah berbuat maksiyat kepada Allah. Adapun rakyat sekarang ini jelas tidak mampu untuk mengangkat seorang khalifah dan Allah berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidaklah memberikan beban kepada seorang hamba kecuali sebatas kemampuannya.”

Anehnya, Hizbut Tahrir yang sejak 40 tahun lalu selalu menyatakan kepada publik akan menegakkan khilafah ini hingga sekarang, ternyata mereka tidak mampu menegakkannya, mereka tidak mampu melakukan hal itu sebagaimana yang lain. Adapun pentingnya masalah khilafah itu adalah hal yang diketahui oleh semua dan karya-karya para ulama dalam bidang aqidah dan fiqih penuh dengan penjelasan mengenai hal itu.

Ketahuilah, bahwa khilafah bukanlah termasuk rukun Islam maupun rukun iman, lalu bagaimana Hizbut Tahrir berani mengatakan: “Tidak ada syariat kecuali jika ada khilafah”, dan mengatakan: “Tidak ada Islam jika tidak ada khilafah,” ini adalah hal yang tidak benar dan tidak boleh dikatakan.

7. Hizbut Tahrir membolehkan perjalanan dengan tujuan zina dan berbuat mesum dengan anak kecil (tertulis pada selebaran yang mereka bagi-bagikan di daerah Tripoli-Syam tahun 1969)

8. Hizbut Tahrir menghalalkan berciuman dan berjabatan tangan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya (tertulis pada selebaran dalam bentuk Tanya jawab, 24 Rabiul Awwal 1390 H, 8 Muharram 1390 H dan 21 Jumadil Ula 1400 H, al-Khilafah, hlm 22-23, asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz II, bag. 3, hlm 22-23 dan juz III, hlm 107-108, Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam, hlm 57)

9. Hizbut Tahrir membenarkan fatwa tanpa didasar ilmu (tertulis pada kitab at-Tafkir, hlm 149)

10. Hizbut Tahrir beranggapan bahwa semua Negara yang ada saat ini adalah Negara kafir (tertulis pada kitab Hizbut Tahrir, hlm 17dan 32, Nida’ Harr ila al-‘Alam al-Islamiy, hlm 105, Mafahim Siyasiyyah li Hizb at-Tahrir.

Bantahan: Para ulama’ Islam menjelaskan dalam banyak kitab tentang definisi Dar al-Islam dan Dar al-Kufr. Mayoritas ulama’ mengatakan bahwa daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh kaum muslimin kemudian keadaannya berubah sehingga orang-orang kafir menguasainya, maka negeri tersebut tetap disebut negeri Islam (Dar al-Islam).
Adapun menurut Abu Hanifah bahwa daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh kaum muslimin kemudian orang-orang kafir menguasainya, maka negeri itu berubah menjadi Dar al-Kufr dengan tiga syarat; (1) berlakunya hukum-hukum orang kafir, (2) bertetangga langsung dengan dar al-harb dan (3) tidak ada lagi seorang muslim atau kafir dzimmi di daerah tersebut.

11. Hizbut Tahrir mengkafirkan setiap orang di luar kelompok mereka (pernyataan ini disebutkan oleh Duta Hizbut Tahrir pada muktamar XII Rabithah asy-Syabab al-Muslim al-‘Arabi yang di adakan pada tanggal 23-28 Jumadil Ula 1410 H di kota Kansas-USA)
12. Hizbut Tahrir berkeyakinan tasybih (disampaikan oleh tokoh mereka dalam buku yang berjudul “Islam bangkitlah”, hlm 95)
13. Hizbut Tahrir mengingkari ijma’ (disebutkan dalam majalah al-Wa’yu edisi 98 thn ke IX Muharram 1416 H)
14. Hizbut Tahrir mencela ilmu Ahlussunnah (disebutkan dalam selebaran Tanya jawab yang ditulis oleh Taufiq Mushthafa, Duta Hizbut Tahrir di muktamar XII, Rabithah asy-Syabab al-Muslim yang diselenggarakan pada 22-27 Desember 1989)
15. Hizbut Tahrir mengingkari adanya siksa kubur, tawassul dengan para nabi dan shalihin, dan peringatan maulid (buletin al-Khilafah, edisi Rabiul Awwal 1417 H)

Demikianlah, apa yang kami sebutkan di atas adalah sebagian pernyataan Hizbut Tahrir yang menyimpang, dan masih banyak yang lain. Maka janganlah mendengarkan ajakan-ajakan dan seruan kelompok ini dan jangan termakan oleh kesesatannya.

Semoga hidayah, taufiq dan inayah Allah senantiasa diberikan kepada kita sehingga keimanan kita semakin kuat dalam memegang ajaran Ahlussunnah Waljama’ah, aamiin.

PANJI/BENDERA AL LIWA DAN AR RAYAH

*Bismillahirahmanirrahiim.*

*Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh.*

🏳🏴 PANJI/BENDERA AL LIWA DAN AR RAYAH :

Di dalam bahasa Arab, bendera dinamai dengan liwa (jamaknya adalah alwiyah).
Sedangkan panji-panji perang dinamakan dengan rayah.
Disebut juga dengan al-‘alam.
Rayah adalah panji-panji yang diserahkan kepada pemimpin peperangan, dimana seluruh pasukan berperang di bawah naungannya.
Sedangkan liwa adalah bendera yang menunjukan posisi pemimpin pasukan, dan ia akan dibawa mengikuti posisi pemimpin pasukan.
Liwa adalah al-‘alam (bendera) yang berukuran besar.
*"Jadi, liwa adalah bendera Negara."*
Sedangkan Rayah berbeda dengan al-‘alam. Rayah adalah bendera yang berukuran lebih kecil, yang diserahkan oleh khalifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. *"Rayah merupakan tanda yang menunjukan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang."*

Liwa, (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam.
Banyak riwayat (hadist) warna liwa dan rayah, diantaranya :

Rayahnya (panji peperangan) Nabi Muhammad ﷺ
*berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih
(HR. Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah)

Meskipun terdapat juga hadist-hadist lain yang menggambarkan warna-warna lain untuk liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang), akan tetapi sebagian besar ahli hadits meriwayatkan warna liwa dengan warna putih, dan rayah dengan warna hitam.

Tidak terdapat keterangan (teks nash) yang menjelaskan ukuran bendera dan panji-panji Islam di masa Nabi Muhammad ﷺ
*tetapi terdapat keterangan tentang bentuknya, yaitu persegi empat.

Panji  Nabi Muhammad ﷺ*berwarna hitam, berbentuk segi empat dan terbuat dari kain wol
(HR. Tirmidzi)

Al-Kittani mengetengahkan sebuah hadist yang menyebutkan :

Nabi Muhammad ﷺ *telah menyerahkan kepada Ali sebuah panji berwarna putih, yang ukurannya sehasta kali sehasta.

Pada liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang) terdapat tulisan Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah. Pada liwa yang berwarna dasar putih, tulisan itu berwarna hitam. Sedangkan pada rayah yang berwarna dasar hitam, tulisannya berwarna putih.
Hal ini dijelaskan oleh Al-Kittani, yang berkata bahwa hadist-hadist tersebut (yang menjelaskan tentang tulisan pada liwa dan rayah) terdapat di dalam Musnad Imam Ahmad dan Tirmidzi, melalui jalur Ibnu Abbas. Imam Thabrani meriwayatkannya melalui jalur Buraidah al-Aslami, sedangkan Ibnu ‘Adi melalui jalur Abu Hurairah.
Begitu juga Hadist-hadist yang menunjukan adanya lafadz Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah , pada bendera dan panji-panji perang, terdapat pada kitab Fathul Bari .

✔Berdasarkan paparan tersebut diatas, bendera Islam (liwa) di masa Nabi Muhammad ﷺ
*adalah berwarna putih, berbentuk segi empat dan di dalamnya terdapat tulisan Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah dengan warna hitam.
Dan panji-panji perang (rayah) di masa Nabi Muhammad ﷺ *berwarna dasar hitam, berbentuk persegi empat, dengan tulisan di dalamnya Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah berwarna putih.

Belajarlah agar tidak jadi salah...

*Wallahu A'lam.*

Rebo Wekasan

*REBO WEKASAN*

Asal-usul kebiasaan *REBO WEKASAN* adalah berawal dari rekomendasi kitab karangan Syaikh Ahmad bin 'Umar Ad-dairobiy yang berjudul ;

[فتح الملك المجيد المؤلف لنفع العبيد وقمع كل جبار عنيد]
Atau lebih populer dikalangan masyarakat dengan sebutan "Mujarrobat Dairobi" atau "Mujarrobat Kabir"

Terdapat juga redaksi Rabu Wekasan dalam kitab karangan Syaikh 'Abdul Hamid Muhammad 'Ali bin 'Abdul Qadir Quds yang berjudul ;
[كنز النجاح والسرور في الأدعية التي تشرح الصدور]

Ada juga redaksi lain tentang Rabu Wekasan di jumpai dalam kitab karangan Syaikh Muhammad bin Khotiruddin bin Baa Yazid Al-'Atthor yang berjudul ;
[الجواهر الخمس]
Ada pula redaksi - redaksi lain yang kebanyakan berasal dari kitab-kitab sirr (Rahasia) seperti حاشية الستين dan sebagainya.

Melihat dari istilah shalat Rebo Wekasan maka istilah ini terkait dengan shalat yang populer pada sebagian masyarakat pulau Jawa. Adapun istilah Rebo Wekasan itu sendiri memakai bahasa Jawa dengan bentuk frase-nya. Rebo menunjukkan makna "hari Rabu" sementara Wekasan menunjuk makna "terakhir" jadi makna Rebo Wekasan adalah "Hari Rabu terakhir".
Rabu terakhir yang dimaksud disini adalah hari Rabu terakhir dibulan Shofar (Sapar dalam lidah Jawa). Jadi shalat Rebo Wekasan adalah shalat yang dilakukan pada hari Rabu terakhir (minggu keempat) di bulan Shofar, dengan tata cara tertentu.

Sebab yang mendasari kepercayaan ini adalah; Setiap tahun Allah menurunkan 320.000 Bala’/musibah. Bala’ tersebut diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Shofar, sehingga hari Rabu ini adalah hari yang paling sulit dan rawan dalam tahun tersebut. Bahkan ada sebagian orang yang tidak keluar rumah pada hari tersebut. Oleh karena itu, untuk menolak bala’ tersebut maka dilakukan shalat di hari itu. Shalat itulah yang kemudian dinamakan dan popular dengan istilah shalat Rebo Wekasan. Oleh karena shalat ini dilakukan untuk menolak bala’ maka shalat ini popular juga dengan istilah Shalat Lidaf’il Bala’ (shalat untuk mencegah bala’/musibah).

Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan pada pagi hari, tepatnya setelah shalat Isyraq/Dhuha. Yang unik lagi ada sebagian yang melaksakan shalat ini pada malam Rabo-nya. Tatacaranya sebagaimana yang disebutkan dalam keterangan kitab-kitab diatas yaitu, dilakukan sebanyak empat Rakaat. Setiap rakaat membaca surat al Fatihah dan membaca Surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian setelah salam membaca doa khusus yang dibaca sebanyak 3 kali.

Hanya saja, tidak cukup menukil sumber dari sebuah kitab untuk menilai sebuah apalagi amalan tersebut sifatnya adalah syar'i. Juga termasuk Naif jika langsung menerima sebuah amalan dari kitab hanya karena judulnya berbahasa Arab. Sebab sebuah amalan agar bisa disebut Syar’i harus didasarkan pada Nash, baik dari Al-Qur’an, As-Sunnah atau dalil yang ditunjuk oleh Al-Quran dan As-Sunnah. Kepercayaan seseorang juga harus didasarkan pada dalil agar bisa disebut kepercayaan Islam. Sebuah buku atau kitab juga perlu diresensi untuk menentukan posisi buku atau kitab tersebut dalam kajian hukum Syara'.

Menurut hemat saya, kitab semodel Mujarrobat Ad-Dairoby tidak boleh dijadikan tumpuan dalam melaksanakan amalan-amalan syariat, karena kitab ini dalam merekomendasikan amal umumnya tidak menggali dari Nash Al-Quran dan As-Sunnah, tetapi malah menisbatkan dasar amalan dan juga kepercayaan kepada ucapan tokoh misterius yang disebut dengan istilah “Ba’dhu Al-‘Arifin Min Ahli Al-Kasyfi Wa At-Tamkin” (Sebagian Ahli Makrifat yang punya ilmu Mukasyafah dan pangkat). Sebagian kaum muslimin malah mensifati kitab Mujarrobat Ad-Dairoby ini sebagai kitab sihir dan perdukunan karena banyaknya hal yang dianggap Khurafat dan tidak berdasarkan dalil. Hal yang sama berlaku pada kitab Kanzu An-Najah Wa As-Surur Fi Al-Ad’iyah Allati Tasyrohu As-Shudur” karangan Abdul Hamid Quds, ‘Al-Jawahir Al-Khoms” karangan Muhammad bi Khothiruddin Al-‘Atthar, dan Hasyiyah As-Sittin meskipun kondisi kitab-kitab ini sebagiannya tidaklah “separah” kitab Mujarrobat Ad-Dairoby. Secara umum, kitab-kitab ini memiliki kesamaan dari sisi direkomendasikannya amalan tanpa dasar Nash dari Al-Quran dan As-Sunnah.

Rasulullah SAW bersabda;
صحيح مسلم (9/ 119)
عن عَائِشَة أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Dari Aisyah; bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; barangsiapa melakuakn sebuah amalan yang tidak ada perintah dari kami maka amalan tersebut tertolak (H.R.Muslim)

Lebih lagi, ibadah adalah pengaturan hubungan antara Allah dengan hambanya (hubungan vertikal horisontal) yang mana cara untuk mengetahuinya hanya mungkin ditunjukkan oleh para Nabi dan Rasul, karena tatacara itu diluar jangkauan akal manusia. Sedangkan menerima tatacara ibadah yang bukan berasal dari Nabi dan Rasul maka itu bermakna "menerima tatacara ibadah" yang dirumuskan oleh akal atau berasal dari was-was syaitan.


Ada sebuah riwayat dari Abu Hurairoh.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ. رواه البخاري ومسلم.

“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya sial dari bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati, rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dalam menafsirkan kalimat “walaa shafar” dalam hadits di atas, al-Imam al-Hafidl al-Hujjah Ibnu Rajab al-Hanbali,  berkata sebagai berikut:

أَنَّ الْمُرَادَ أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوْا يَسْتَشْئِمُوْنَ بِصَفَر وَيَقُوْلُوْنَ: إِنَّهُ شَهْرٌ مَشْئُوْمٌ، فَأَبْطَلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ذَلِكَ، وَهَذَا حَكَاهُ أَبُوْ دَاوُودَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَاشِدٍ الْمَكْحُوْلِيِّ عَمَّنْ سَمِعَهُ يَقُوْلُ ذَلِكَ، وَلَعَلَّ هَذَا الْقَوْلَ أَشْبَهُ اْلأَقْوَالِ، وَ كَثِيْرٌ مِنَ الْجُهَّالِ يَتَشَاءَمُ بِصَفَر، وَ رُبَّمَا يَنْهَى عَنِ السَّفَرِ فِيْهِ، وَ التَّشَاؤُمُ بِصَفَر هُوَ مِنْ جِنْسِ الطِّيَرَةِ الْمَنْهِيِّ عَنْهَا. (الإمام الحافظ الحجة زين الدين ابن رجب الحنبلي، لطائف المعارف، ص/١٤٨).

“Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Shafar. Mereka berkata, Shafar adalah bulan sial. Maka Nabi SAW membatalkan hal tersebut. Pendapat ini diceritakan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya berpendapat demikian. Barangkali pendapat ini yang paling benar. Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Shafar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu. Meyakini datangnya sial dengan bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini adanya pertanda buruk) adalah dilarang.”
[Al-Imam al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali, Lathaif al-Ma’arif, hal. 148]

Dalam hal kepercayaanpun setiap muslim wajib mengambil hanya dari Nash,tidak boleh dari desas-desus atau berita konon katanya (Hoax). Kepercayaan bahwa pada hari Rabu terakhir bulan shafar Allah menurunkan ratusan ribu bala' tidak dapat dijadikan kepercayaan. Yang seharusnya menjadi keyakinan dan wajib dilaksanakan adalah ketakwaan diri kita kepada Allah SWT. Bala', bencana, musibah, rezeki, kebahagiaan, umur, maut semua hak priogratif Allah. Jadi terserah Allah kapanpun hendak menurunkan semua itu kepada mahlukNya.

HUKUM SHALAT REBO WEKASAN

Jika niatnya adalah shalat secara khusus, maka hukumnya tidak boleh.
Jika niatnya adalah shalat sunnah muthlaq atau shalat sunnah hajat maka hukumnya boleh-boleh saja. Sebab melakasanakan ibadah sunnah sangat dianjurkan.

Fatwa Syaikh Hasyim Asya'ari Jombang (Pendiri Organisasi NU) terkait Shalat Rebo Wekasan dan Shalat Ansil Qobri (hadiah mayyit) merujuk dokumen yang ada pada cabang NU Demak,bahwa kedua shalat tersebut tidak boleh dilakukan.

أورا وناع فيتواه, اجاء-اجاء لن علاكونى صلاة ربو وكاسان لن صلاة هدية كاع كاسبوت اع سوال, كرنا صلاة لورو ايكو ماهو دودو صلاة مشروعة فى الشرع لن اور انا اصلى فى الشرع.

“Ora wenang pituwah, ajak-ajak, lan nglakoni sholat Rebo Wekasan lan sholat hadiah kang kasebut ing su-al kerono sholat loro iku mau dudu sholat masyru’ah fis Syar’i lan ora ono asale fis Syar’i”
Artinya;
“Tidak boleh memberi fatwa, mempromosikan, dan melakukan Shalat Rebo Wekasan dan shalat hadiah kepada mayyit sebagaimana tersebut dalam pertanyaan, karena kedua shalat tersebut bukan shalat yang disyariatkan dalam syariat dan tidak ada asalnya dalam syariat”

والله أعلم
حسن فريد

8 Jenis Rezeki dari Allah SWT

*ADA 8 JENIS REZEKI DARI ALLAH*

*1. Rezeki Yang Telah Dijamin*

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6)

*2. Rezeki Karena Usaha*

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39)

*3. Rezeki Karena Bersyukur*

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada mu."
(Surah Ibrahim : 7)

*4. Rezeki Tak Terduga*

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3)

*5. Rezeki Karena Istighfar*

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepada mu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11)

*6. Rezeki Karena Menikah*

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurniaNya."
(Surah An-Nur : 32)

*7. Rezeki Karena Anak*

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31)

*8. Rezeki Karena Sedekah*

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepada nya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245)

Bagaimana hukum anak laki-laki bersentuhan dengan ibu tiri atau istri baru dari ayahnya? Atau anak perempuan bersentuhan dengan ayah tiri atau suami baru dari ibunya?

*Bagaimana hukum anak laki-laki bersentuhan dengan ibu tiri atau istri baru dari ayahnya? Atau anak perempuan bersentuhan dengan ayah tiri atau suami baru dari ibunya?*

Dalam kitab _*Hâsyiyatân karangan Imam Syihabudin al-Qulyubi dan Umairah*_ menyebutkan, anak tiri perempuan dapat membatalkan wudlu
apabila ibu anak tiri tersebut belum sampai disetubuhi oleh ayahnya
yang baru. Apabila sudah dijima' oleh ayahnya yang baru, maka
bersentuhan antara ayah dan anak tiri perempuan sudah tidak
membatalkan wudlu. Hubungan mereka sudah menjadi mahram
selamanya ( alâ at-ta'bid ). Jadi selain sudah tidak membatalkan wudlu,
ayah tersebut tidak boleh menikahi anak tirinya walaupun ibunya sudah
diceraikan atau wafat di kemudian hari.
ﻗَﻮْﻟُﻪُ : ‏( ﻣَﻦْ ﺣَﺮُﻡَ ﻧِﻜَﺎﺣُﻬَﺎ ﺇﻟَﺦْ ‏) ﻓَﺘَﻨْﻘُﺾُ ﺑِﻨْﺖُ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﺔِ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝِ ﺑِﺄُﻣِّﻬَﺎ ، ﻭَﺗَﻨْﻘُﺾُ ﺃُﺧْﺘُﻬَﺎ ﻭَﻋَﻤَّﺘُﻬَﺎ
ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ
Artinya: "Penjelasan redaksi "orang yang haram dinikah...dst":
membatalkan wudlu anak perempuan dari istri yang belum disetubuhi.
Dan yang membatalkan wudlu juga adalah saudari dari istri beserta
bibinya secara mutlak (tanpa mempertimbangkan sudah disetubuhi
atau belum).
_*(Syihabuddin Ahmad al-Qulyubi dan Umairah, Hâsyiyatân , Maktabah al-Babi, Alepo, 1956, cetakan ke-3, juz 1, halaman 32)*_

Dalam keterangan kitab tersebut juga disebutkan, berbeda masalah jika
dengan saudari perempuan dari istri ataupun bibi dari istri. Walaupun
istrinya sudah disetubuhi, kedua jenis saudari tersebut tetap
membatalkan wudlu secara mutlak.

Bedanya, jika anak tiri tidak boleh dinikahi selamanya, sedangkan kedua jenis saudari ini boleh dinikahi apabila istrinya diceraikan atau meninggal dunia.

Seperti Sayyidina Utsman ibn Affan yang menikahi putri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bernama Ruqayyah, lalu ketika
wafat, Utsman menikahi putri Rasul yang lain bernama Ummu
Kultsum. Wallahu a’lam .

(Ahmad Mundzir)

Bolehkah membaca Yasin setiap malam Jumat sebagaimana yang telah umum dilakukan di masyarakat ?

*Yasinan Tiap Malam Jumat*


Pertanyaan:

Anam

Bolehkah membaca Yasin setiap malam Jumat sebagaimana yang telah umum dilakukan di masyarakat ?


*Jawaban:*

Ada dua hal yang telah dilakukah dalam amaliyah tersebut, yaitu mengkhususkan membaca Quran pada malam Jumat dan mengkhususkan Surat Yasin.

Dalil yang pertama:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِىُّ g يَأْتِى مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا . وَكَانَ عَبْدُ اللهِ kيَفْعَلُهُ
(رواه البخارى رقم 1193 ومسلم رقم 3462)

"Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Saw mendatangi masjid Quba' setiap hari Sabtu, baik berjalan atau menaiki tunggangan. Dan Abdullah bin Umar melakukannya"
(HR Bukhari No 1193 dan Muslim No 3462)


Al-Hafidz Ibnu Hajar yang diberi gelar Amirul Mu'minin fil Hadis, beristidlal dari hadis diatas:

وَفِي هَذَا اَلْحَدِيْثِ عَلَى اِخْتِلاَف طُرُقِهِ دَلاَلَةٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيْصِ بَعْضِ اْلأَيَّامِ بِبَعْضِ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَالْمُدَاوَمَةِ عَلَى ذَلِكَ
*(فتح الباري لابن حجر 4 / ص 197)*

"Dalam hadis ini, dengan bermacam jalur riwayatnya, menunjukkan diperbolehkannya menentukan sebagian hari tertentu dengan sebagian amal-amal saleh, dan melakukan-nya secara terus-menerus"
(Fath al-Bari 4/197)


Dalil kedua:

عَنْ أَنَسٍ h كَانَ رَجُلٌ (كلثوم بن الهدم) مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِى مَسْجِدِ قُبَاءٍ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِى الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ بِـ (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى، فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى. فَقَالَ مَا أَنَا بِتَارِكِهَا، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ. وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ، فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِىُّ g أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ فَقَالَ «يَا فُلاَنُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ». فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّهَا . فَقَالَ «حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ»
*(رواه البخاري 774*)

“Ada seorang sahabat bernamaKaltsul bin Hadm yang setiap salat membaca surat al-Ikhlas. Rasulullah Saw bertanya: "Apa yang membuatmu terus-menerus membaca surat al-Ikhlas ini setiap rakaat?".

Kaltsul bin Hadm menjawab: "Saya senang dengan al-Ikhlas".

Rasulullah bersabda: "Kesenanganmu pada surat itu memasukkanmu ke dalam surga"
(HR al-Bukhari No 774)


Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:

وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيصِ بَعْضِ الْقُرْآنِ بِمَيْلِ النَّفْسِ إِلَيْهِ وَالِاسْتِكْثَارِ مِنْهُ وَلَا يُعَدُّ ذَلِكَ هِجْرَانًا لِغَيْرِهِ
(فتح الباري لابن حجر ج 3 / ص 150)

"Hadis ini adalah dalil diperbolehkannya menentukan membaca sebagian al-Quran berdasarkan kemauannya dan memperbanyak bacaan tersebut. Dan hal ini bukanlah pembiaran pada surat yang lain"
(Fathul Bari III/105)


Berdasarkan hadis-hadis sahih dan ulama ahli hadis, maka hukumnya diperbolehkan.

Laporan Percobaan Gerak Harmonik

n
LAPORAN PERCOBAAN GERAK HARMONIK

1. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan daya adalah
a. Mengetahui periode dan frekuensi gerak harmonik pada ayunan benda
b. Mengetahui besaran-besaran yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonik pada ayunan benda
c. Mengetahui hubungan antara percepatan gravitasi, panjang tali terhadap periode dan frekuensi gerak harmonik pada ayunan benda
d. Mengetahui periode dan frekuensi gerak harmonik pada pegas
e. Mengetahui besaran-besaran yang mempengaruhi periode dan frekuensi gerak harmonik pada apegas
f. Mengetahui hubungan antara massa dan konstanta pegas terhadap periode dan frekuensi gerak harmonik pada pegas

2. DASAR TEORI

Gerak harmonik sederhana adalah Gerak  bolak -balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran  benda dalam setiap sekon selalu konstan.

· Jenis Gerak Harmonik Sederhana
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan  menjadi 2 bagian yaitu:
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal/vertikal dari pegas dan sebagainya.
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/bandul fisis, osilasi ayunan torse dan sebagainya.

· Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana
Gerak Harmonik Pada Bandul
 
Gambar gerak harmonik pada bandul
Title=Berkas:Bandul 06.jpg&filetimestamp=20100511044810
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik keseimbangannya B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terajdi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.

Gerak Harmonik pada Pegas
Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maak pegas akan meregang  (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).


Gerak Vertikal pada pegas
Sumber : http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=berkas:Simple Harmonic Motion Orbit.gif&filetimestamp=20090127091133
Gaya Pemulih Pada Pegas
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan meeati jalan yang tidak rata. Pegas-pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur.

Hukum Hooke
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai :

F = -kx, dengan k = tetapan pegas (N/m)
Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih  pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.

· Besaran Gerak Harmonik Sederhana
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
1. Perpindahan
Bola mulai dari sumbu x pada x = +A dan bergerak menempuh sudut θ dalam waktu t. Karena gerak ini merupakan gerak melingkar beraturan, maka bola bergerak dengan laju sudut konstan w (dalam rad/s). Akibatnya dapat dinyatakan, θ = wt. Perpindahan bayangan pada arah x adalah proyeksi jari-jari lingkaran A pada sumbu
                                               
2. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik sederhana untuk menempuh satu putaran penuh disebutperioda. Besar perioda bergantung pada laju sudut bola ω. Semaik besar sudut, semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran.
                                                               
Hubungan antara ω dan T diperoleh dari ω = Δθ/Δt, sehingga :
                                                             
3. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik. Frekuensi menunjukkan seberapa “cepat” Gerak Harmonik Sederhana berlangsung, dalam grafik y-t frekuensi yang lebih besar ditunjukkan dengan grafik sinusoidal yang lebih rapat.
                         
Pegas :
                                                   

Bandul :
                                                         
4. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.
                                                       
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih (restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:
 
· Simpangan Gerak Harmonik Sederhana
Simpangan gerak harmonik pada suatu titik merupakan jarak titik tersebut ke titik seimbang.
 
Atau
 
Dimana :
Y = simpangan gerak harmonik (m)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode getaran (s)
F = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu tempuh (s)
 


3. PROSEDUR PERCOBAAN

· Data hasil percobaan gerak harmonik pada ayunan benda/bandul
Sebelum melakukan percobaan kami menyiapkan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan untuk percobaan gerak harmonik pada ayunan benda/bandul yang mana di antaranya :
1 buah Busur
1 buah Stopwatch
Seutas benang (Tali) berukuran 21 cm dan 30,5 cm
Batang statif
Beban gantung bermassa 100 gr dan 150 gr
Penggaris besi
Adapun langkah-langkah untuk melakukan percobaan gerak harmonik pada ayunan benda/bandul yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan semua peralatan yang sudah diajbarkan di atas.
2. Susun alat-alat sesuai yang diperintahkan oleh guru pembimbing.
3. Ukurlah tali sesuai keinginan.
4. Lilitkan tali pada mur penggantung tali. Lalu ambil beban, gantungkan ditali.
5. Tarik beban gantungan sampai mencapai sudut 10 derajat. Ayunkan beban gantungan. Hidupkan stopwatch dan hitunglah sampai beban gantungan mencapai 10 getaran.
6. Matikan stopwatch.
7. Catatlah waktu ayunan dalam tabel.
8. Ulangi langkah 1-7 sesuai dengan tabel.

· Data hasil percobaan gerak harmonik pada ayunan pegas
Sebelum melakukan percobaan kami menyiapkan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan untuk percobaan gerak harmonik pada ayunan pegas yang mana di antaranya :
2 buah beban bermassa 100 gram dan 150 gram
1 buah Stopwatch
Batang statif
2 buah Pegas (Pegas 2 dan Pegas 3)
Adapun langkah-langkah untuk melakukan percobaan gerak harmonik pada ayunan pegas yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan semua peralatan yang sudah dijabarkan seperti di atas.
2. Susun semua peralatan seperti yang sudah diinstruksikan oleh guru     pembimbing.
3. Gantungkan pegas pada statip lalu gantungkanlah massa  benda di     bawahnya.
4. Tarik beban ke bawah kemudian lepaskan.
5. Hitunglah lamanya waktu pegas tersebut mencapai 10 ayunan dengan menggunakan stopwatch.
6. Catat hasilnya dan tuliskan ke dalam buku catatan.

4. DATA HASIL PERCOBAAN
Data hasil percobaan berisi data massa, waktu dan ketinggian tangga yang ditulis dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
a. Data hasil percobaan gerak harmonik pada ayunan benda/bandul
No
Massa (kg)
Panjang Tali (m)
Banyak gerak harmonik (n)
Waktu (s)
Periode
(t/n) (s)
Frekuensi  (n/t) (Hz)
1
0,1 kg
0,21 m
10
9,8 s
0,98 s
1,020 Hz
2
0,1 kg
0,21 m
10
8,9 s
0,89 s
1,123 Hz
3
0,1 kg
0,21 m
10
9,7 s
0,97 s
1,030 Hz
4
0,1 kg
0,305 m
10
11,1 s
1,11 s
0,900 Hz
5
0,1 kg
0,305 m
10
11,2 s
1,12 s
0,892 Hz
6
0,1 kg
0,305 m
10
11.2 s
1,12 s
0,892 Hz
7
0,2 kg
0,21 m
10
9,35 s
0,935 s
1,069 Hz
8
0,2 kg
0,21 m
10
9,70 s
0,97 s
1,030 Hz
9
0,2 kg
0,21 m
10
9,30 s
0,93 s
1,075 Hz
10
0,2 kg
0,305 m
10
11 s
1,1 s
0,909 Hz
11
0,2 kg
0,305 m
10
11,1 s
1,11 s
0,900 Hz
12
0,2 kg
0,305 m
10
11 s
1,1 s
0,909 Hz

b. Data hasil percobaan gerak harmonik pada pegas
· Pegas 2
No
Massa (kg)
Konstanta Pegas (N/m)
Banyak gerak harmonik (n)
Waktu (s)
Periode (t/n) (s)
Frekuensi (n/t) (Hz)
1
0,1
0,11
10
6,1 s
0,61 s
1,639 Hz
2
0,1
0,11
10
5,9 s
0,59 s
1,694 Hz
3
0,1
0,11
10
5,9 s
0,59 s
1,694 Hz
4
0,15
0,11
10
6,9 s
0,69 s
1,449 Hz
5
0,15
0,11
10
6,8 s
0,68 s
1,470 Hz
6
0,15
0,11
10
6,8 s
0,68 s
1,470 Hz

· Pegas 3
No
Massa (kg)
Konstanta Pegas (N/m)
Banyak gerak harmonik (n)
Waktu (s)
Periode (t/n) (s)
Frekuensi (n/t) (Hz)
1
0,1
0,29
10
3,9 s
0,39 s
2,564 Hz
2
0,1
0,29
10
3,9 s
0,39 s
2,564 Hz
3
0,1
0,29
10
4,1 s
0,41 s
2,439 Hz
4
0,15
0,29
10
4,8 s
0,48 s
2,083 Hz
5
0,15
0,29
10
4,3 s
0,43 s
2,325 Hz
6
0,15
0,29
10
4,1 s
0,41 s
2,439 Hz

Catatan:
Konstanta pegas 1 : 0,055 N/m
Konstanta pegas 2 : 0,11 N/m
Konstanta pegas 3 : 0,29 N/m

5. ANALISIS DATA
Analisis data berisi cara perhitungan periode dan frekuensi gerak harmonik pada ayunan bandul/beban dan pegas.
a. Periode dan Frekuensi gerak harmonik pada ayunan pegas.
                Frekuensi                                                 Periode
                        
Pegas 2
No
Massa (kg)
Konstanta Pegas (N/m)
Banyak gerak harmonik (n)
Waktu (s)
Periode (t/n) (s)
Frekuensi (n/t) (Hz)
1
0,1
0,11
10
6,1 s
 
=6,28.0,953
=5,993 s
=0,5993 s
 
=1,571.1,048
=1,648 Hz
2
0,1
0,11
10
5,9 s
 
=6.28.0,953
=5,993 s
=0,5993 s
 
=1,571.1,048
=1,648 Hz
3
0,1
0,11
10
5,9 s
 
=6.28.0,953
=5,993 s
= 0,5993 s
 
=1,571.1,048
=1,648 Hz
4
0,15
0,11
10
6,9 s
 
=6.28.1,167
=7,340 s
= 0,7340 s
 
=1,571.1,224
=1,924 Hz
5
0,15
0,11
10
6,8 s
 
=6.28.1,167
=7,340 s
= 0,7340 s
 
=1,571.1,224
=1,924 Hz
6
0,15
0,11
10
6,8 s
 
=6.28.1,167
=7,340 s
= 0,7340 s
 
=1,571.1,224
=1,924 Hz


· Pegas 3
No
Massa (kg)
Konstanta Pegas (N/m)
Banyak gerak harmonik (n)
Waktu (s)
Periode (t/n) (s)
Frekuensi (n/t) (Hz)
1
0,1
0,29
10
3,9 s
 
=6,28.0,587
=3,691 s
= 0,3691 s
 
=1,571.1,702
=2,676 Hz
2
0,1
0,29
10
3,9 s
 
=6,28.0,587
=3,691 s
= 0,3691 s
 
=1,571.1,702
=2,676 Hz
3
0,1
0,29
10
4,1 s
 
=6,28.0,587
=3,691 s
=0,3691 s
 
=1,571.1,702
=2,676 Hz
4
0,15
0,29
10
4,8 s
 
=6,28.0,719
=4,520 s
=0,4520 s
 
=1,571.1,390
=2,184 Hz
5
0,15
0,29
10
4,3 s
 
=6,28.0,719
=4,520 s
=0,4520 s
 
=1,571.1,390
=2,184 Hz
6
0,15
0,29
10
4,1 s
 
=6,28.0,719
=4,520 s
=0,4520 s
 
=1,571.1,390
=2,184 Hz

b. Periode dan Frekuensi gerak harmonik pada ayunan bandul.
                          Frekuensi                                               Periode
                                                                

No
Massa (kg)
Panjang Tali (m)
Banyak gerak harmonik (n)
Waktu (s)
Periode
(t/n) (s)
Frekuensi  (n/t) (Hz)
1
0,1 kg
0,21 m
10
9,8 s
 
=6,28.0,144
=0,9108 s
 
=0,159.6,90
=1,097 Hz
2
0,1 kg
0,21 m
10
8,9 s
 
=6,28.0,144
=0,9108 s
 
=0,159.6,90
=1,097 Hz
3
0,1 kg
0,21 m
10
9,7 s
 
=6,28.0,144
=0,9108 s
 
=0,159.6,90
=1,097 Hz
4
0,1 kg
0,305 m
10
11,1 s
 
=6,28.0,1746
= 1,0977 s
 
=0,159.5,725
=0,910 Hz
5
0,1 kg
0,305 m
10
11,2 s
 
=6,28.0,1746
= 1,0977 s
 
=0,159.5,725
=0,910 Hz
6
0,1 kg
0,305 m
10
11.2 s
 
=6,28.0,1746
= 1,0977 s
 
=0,159.5,725
=0,910 Hz
7
0,2 kg
0,21 m
10
9,35 s
 
=6,28.0,1449
= 0,9108 s
 
=0,159.6,90
=1,097 Hz
8
0,2 kg
0,21 m
10
9,70 s
 
=6,28.0,1449
= 0,9108 s
 
=0,159.6,90
=1,097 Hz
9
0,2 kg
0,21 m
10
9,30 s
 
=6,28.0,1449
= 0,9108 s
 
=0,159.6,90
=1,097 Hz
10
0,2 kg
0,305 m
10
11 s
 
=6,28.0,1746
= 1,0977 s
 
=0,159.5,725
=0,910 Hz
11
0,2 kg
0,305 m
10
11,1 s
 
=6,28.0,1746
= 1,0977 s
 
=0,159.5,725
=0,910 Hz
12
0,2 kg
0,305 m
10
11 s
 
=6,28.0,1746
= 1,0977 s
 
=0,159.5,725
=0,910 Hz

6. PEMBAHASAN

Perbandingan Periode dan frekuensi gerak harmonik pada ayunan benda/bandul yang diperoleh dengan data hasil percobaan dengan hasil perhitungan (analisis data) hampir sama dan sama. Hal ini dikarenakan hasil akhir menggunakan data hasil percobaan dengan analisis percobaan menghasilkan nilai  yang tak cukup jauh bila dibandingkan seperti pada percobaan gerak harmonik ayunan bandul yang pertama. Periode tersebut jika menggunakan data hasil percobaan bernilai 0,98 s dan frekuensinya bernilai 1,020 Hz. Sedangkan ketika menggunakan analisis percobaan periode percobaan pertama gerakan harmonik pada ayunan benda/bandul tersebut bernilai 0,9108 s dan frekuensinya bernilai 1,097 Hz. Yang mana dapat kita ketahui hasil dari periode dan frekuensi percobaan tersebut berbeda tipis bahkan sama.
Dikatakan sama karena jika kita hanya mementingkan 1 angka dibelakang koma, maka kita akan mendapatkan hasil yang sama, contohnya saja seperti percobaan 1 yang memiliki periode 0,9 (data hasil percobaan) dan 0,9 s (analisi hasil percobaan) tanpa mengambil 2 atau lebih angka di belakang koma maka akan mendapatkan hasil yang sama . Sedangkan dikatakan hampir sama karena jika kita mengambil 2 sampai lebih angka di belakang koma, maka akan menghasilkan selisih yang tipis contohnya saja seperti percobaan 1 yang memiliki periode 0,98 s (data hasil percobaan) dan 0,91s (analisis hasil percobaan) memiliki selisih 0,07 s. Sedangkan untuk percobaan kedua pada data hasil percobaan periode bernilai 0,89 s dan pada analisis percobaan bernilai 0,918 termasuk hampir sama karena berselisih 0,02 s begitupun jika kita hanya mengambil 1 angka di belakang koma. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya percobaan menggunakan data hasil percobaan dan analisi percobaan itu sama tetapi yang membuat berbeda itu karena mungkin adanya ketidak akuratan di antara besaran-besaram yang memengaruhi periode dan frekuensi getaran pegas yang akan dibahas pada paragraf berikutnya. Tetapi intinya periode dan frekuensi getaran pegas itu bernilai sama tidak beda, jika itu berbeda hanya selisih sedikit, meskipun begitu jika dibulatkan dan hasilnya dekat hasil dari menggunakan data hasil percobaan dan analisis data tetap bernilai sama.
Ada beberapa besaran yang mempengaruhi frekuensi dan periode gerak harmonik pada ayunan bandul/benda. Hal ini juga dapat dilihat secara langsung pada rumus untuk mencari frekuensi sendiri yaitu , yang mana terdapat satuan g(Percepatan gravitasi) dan l (panjang tali) dan rumus lainnya yaitu f= n/t, yang mana terdapat satuan n(Banyak getaran) dan t(waktu yang diperlukan). Begitupula dengan periode. Kita dapat mengetahui besaran-besaran apa saja yang memengaruhi periode dengan melihat rumusnya yaitu , yang mana terdapat satuan l (panjang tali) dan juga g (Percepatan gravitasi). Dan juga rumus T = t/n yang mana terdapat satuan t(selang waktu) dan n(banyak getaran). Jadi, besaran yang memengaruhi Periode dan Frekuensi ialah sama di antaranya seperti percepatan gravitasi (g), banyak getaran(n), waktu yang diperlukan untuk melakukan percobaan (t), simpangan dan juga panjang tali (l) untuk melakukan percobaan pada ayunan bandul . Kelima besaran tersebut berhubungan memengaruhi periode dan frekuensi karena jika semakin panjang tali bandul maka akan semakin besar periodenya dan juga akan semakin kecil frekuensinya. Panjang tali bandul (l) berbanding lurus dengan besar periode dan berbanding terbalik dengan frekuensi. Hal ini membuktikan bahwa besaran yang memengaruhi Frekuensi sama dengan besaran yang memengaruhi periode.
Seperti yang dikatakan sebelumnya besaran yang memengaruhi periode = besaran yang memengaruhi frekuensi. Hal ini dapat dibuktikan ketika sudah melakukan percobaan. Pada saat percobaan tadi, kita menggunakan tali berukuran 21 cm dan 30,5 cm. Tali yang berukuran 21 cm dan 30,5 cm tersebut yang sudah kita beri massanya dan sudah diberi ayunan akan menghasilkan banyaknya getaran dalam selang waktu tertentu (Disini kita memakai batas banyaknya getaran yang dihasilkan (n) sebanyak 10). Setelah kita coba, kita dapat mengetahui bahwa semakin panjang tali maka semakin besar periode yang dihasilkan akan tetapi semakin panjang tali maka semakin kecil pula frekuensi yang dihasilkan.Sedangkan hubungan percepatan gravitasi sesuai dengan ketetapan nilainya yaitu 10 m/s2 dapat dipengaruhi oleh jarak titik sumbu dengan pusat beban serta panjang batang dan panjang tali yang juga memengaruhi periode ayunan. (Note:meski pertambahan massa mengikuti panjangnya tali, tetap saja periode massa tersebut selalu sama).
Perbandingan periode dan frekuensi gerak harmonik pada pegas dari data hasil percobaan dengan analisis data adalah hampir sama dan sama. Bisa kita lihat pada periode percobaan 1 pegas 2 dengan menggunakan data hasil percobaan yang bernilai 0,61s dengan yang menggunakan analisis data bernilai 0,59 s yang memiliki selisih 0,02s sedangkan pada percobaan 2 dan percobaan ketiga jika menggunakan data hasil percobaan bernilai 0,59s dan dengan menggunakan analisis data bernilai tetap. Begitupula dengan frekuensi percobaan 1 pegas 2 yang mana pada data hasil percobaan bernilai 1,639 Hz sedangkan berdasarkan analisis percobaan bernilai 1,648 Hz yang hanya berbeda 0,09 Hz. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya percobaan menggunakan data hasil percobaan dan analisi percobaan itu sama tetapi yang membuat berbeda itu karena mungkin adanya ketidak akuratan di antara besaran-besaran yang memengaruhi periode dan frekuensi getaran pegas yang akan dibahas pada paragraf berikutnya. Tetapi intinya periode dan frekuensi getaran pegas itu bernilai sama tidak beda, jika itu berbeda hanya selisih sedikit, meskipun begitu jika dibulatkan dan hasilnya dekat hasil dari menggunakan data hasil percobaan dan analisi data tetap bernilai sama.
Ada beberapa besaran yang memengaruhi periode dan frekuensi getaran pegas di antaranya seperti massa benda. Massa benda dapat memengaruhi periode getaran pegas karena memiliki hubungan yang mana semakin besar massa maka semakin besar pula waktu yang diperlukan maka periode pun semakin besar. Massa dan periode bebranding lurus. Sebaliknya, massa beban yang berpengaruh terhadap frekuensi getaran pegas memiliki hubungan yang mana semakin besar massa maka semakin kecil frekuensi karena frekuensi berbanding terbalik dengan periode, maka frekuensi pun berbanding terbalik dengan massa benda .
Selain dari massa benda hal lain yang memengaruhi periode getaran pegas adalah konstanta gaya pegas. Konstanta gaya pegas dapat memengaruhi periode getaran pegas karena semakin berat beban maka semakin kecil konstantanya. Hubungannya adalah semakin besar konstanta pegas maka periode semakin kecil sedangkan frekuensi semakin besar. Jadi, konstanta pegas berbanding terbalik dengan periode tetapi konstanta pegas berbanding lurus dengan frekuensi. Diantara massa beban dan konstanta pegas daktor lain yang memengaruhi periode dan frekuensi getaran pegas yaitu waktu tempuh(t) yang mana mencakup berapa lama waktu yang diperlukan untuk banyak getaran yang diinginkan, simpangan(Y) dan banyaknya getaran(n)jumlah getaran yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu.
Hubungan antara konstanta pegas dan periode adalah berbanding terbalik. Artinya, semakin besar konstanta pegas, periodenya akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya Adapun hubungan massa beban dan periode adalah berbanding lurus. Semakin besar massa beban, maka periode getaran pegas juga akan semakin besar.(Pers. 3) Sedangkan hubungan massa beban dan frekuensi adalah berbanding terbalik. Artinya, semakin besar massa beban, frekuensinya akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya. Sedangkan hubungan kostanta pegas dan frekuensi adalah berbanding lurus semakin besar konstanta pegas, maka frekuensi getarannya juga akan semakin besar.(Pers. 4).
Selanjutnya telah diketahui bahwa :
 
Substitusi persamaan 3, diperoleh :
 
 ...... (4)

7. KESIMPULAN
Periode gerak harmonik pada ayunan bandul/benda meski menggunakan data hasil percobaan dan analisis data hasilnya tetaplah bernilai sama, begitupula dengan frekuensi gerak harmonik pada ayunan bandul meski dilakukan dengan menggunakan data hasil percobaan dan dengan analisi data (perhitungan) nilai frekuensi tersebut tetaplah menghasilkan nilai yang sama.
Besaran yang memengaruhi Periode dan Frekuensi pada ayunan bandul ialah sama di antaranya seperti percepatan gravitasi (g), banyak getaran(n), waktu yang diperlukan untuk melakukan percobaan (t), simpangan dan juga panjang tali (l) untuk melakukan percobaan pada ayunan bandul .
hubungan antara percepatan gravitasi, panjang tali terhadap periode dan frekuensi gerak harmonik pada ayunan benda yaitu semakin panjang tali maka semakin besar periode yang dihasilkan akan tetapi semakin panjang tali maka semakin kecil pula frekuensi yang dihasilkan.Sedangkan hubungan percepatan gravitasi itu dapat dipengaruhi oleh jarak titik sumbu dengan pusat beban serta panjang batang dan panjang tali yang juga  semuanya ikut memengaruhi periode ayunan.
Sama seperti gerak harmonik pada ayunan bandul, nilai frekuensi akan sama meski dilakukan dengan menggunakan analisis data dan data hasil percobaan, berlaku pula untuk periode.
Adapun Besaran-besaran yang memengaruhi periode dan frekuensi pada getaran pegas antara lain waktu tempuh(t), massa(m), simpangan(Y), banyaknya getaran(n) dan konstanta pegas(k) .
Hubungan antara konstanta pegas terhadap periode dan frekuensi gerak harmonik pada pegas yaitu a) Semakin besar konstanta pegas, periodenya akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya. dan (b) semakin besar konstanta pegas, maka frekuensi getarannya juga akan semakin besar. Sedangkan hubungan massa beban dan frekuensi yaitu, (a) semakin besar massa beban, frekuensinya akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya dan  b)  Semakin besar massa beban, maka periode getaran pegas juga akan semakin besar.



DAFTAR PUSTAKA

Nadia, Mitscheel. 2012. Fisika Dasar : Laprak Gerak Harmonik Sederhana, https://www.scribd.com/document/265614265/Laprak-Gerak-Harmonik-Sederhana, Jatinangor : Scribd.(diakses pada tanggal 15-04:2018)
Lusiana, Nova. 10-4:2018.  Pedoman Penulisan Laporan Percobaan    Fisika.
Z, Royyan., dkk. 2016. Laporan Hasil Praktikum Gerak harmonis Pada Bandul. The Science Of Darma.(Diakses pada tanggal 15-04:2018)
Nurrahmah, Triyanda, dkk. 2018.
Wahjuningsih, Sri. 29-10:2015. Kelas XI Fisika. http://kelasxifisikasmada.blogspot.co.id/2015/10/bab-iv-getaran_29.html. Kelas XI Fisika SMA.(Diakses pada 16-04:2018 pukul 23.53)
Fajar, Ibnu, Riza. Ayunan dan Percepatan Gravitasi. https://www.academia.edu/5659044/AYUNAN_DAN_PERCEPATAN_GRAVITASI. Academia.edu.(Diakses pada 17-04:2018 pukul 0:19)
Santika, Dana, Gede, I. 2014. Periode dan Frekuensi Getaran Pegas. https://www.academia.edu/8961310/Periode_dan_Frekuensi_Getaran_Pegas. Academia.edu.(Diakses pada 17-4:2018 pukul 1.28)

Kelompok : 2
Penulis   : Triyanda Nurrahmah
Anggota : Dewi Riyani
                 Amilia Mahgfira
                 Ridho Darmawan
Sekolah : SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III



LAMPIRAN