Minggu, 18 November 2018

Biografi Tokoh Sastra Windhy Puspita Dewi


Biografi Tokoh Sastra
Windhy Puspitadewi

              Windhy Puspitadewi merupakan seorang tokoh sastra muda yang lahir pada hari kasih sayang yaitu tanggal 14 Februari 1983. Ia sangat hobi menonton anime dan membaca buku.
              Dan karena twit itu akhirnya aku buka satu-satu buku Windhy di bagian Profile, dan memang dibeberapa buku, (dari yang aku punya) sejak buku terbitan GagasMedia memang foto yang dipajang yang terlihat hanya bagian mata, sedang bagian wajah lainnya tertutup buku. 
              Windhy Puspitadewi pernah mengenyam pendidikan diantaranya di SMPN 2 Semarang, SMU 1 Semarang dan juga di STAN Jakarta. Sekarang, ia sedang bekerja sebagai seorang abdi negara.
              Bagi Windhy Puspitadewi, menulis merupakan caranya untuk berbagi pikiran, perasaan, mimpi, imajinasi dan cita-citanya dengan orang lain. Ia ingin tulisannya bisa menggugah dan menginspirasi pembacanya, sama seperti tulisan kedua tokoh yang pertama-tama menginspirasinya untuk menulis, tak lain dan tak bukan mereka ialah almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder.
              Banyak yang mengira Windhy mengoleksi kutipan orang-orang terkenal (mulai dari Ralph Waldo Emerson sampai Detektif Conan) yang sering ia selipkan dalam novel-novelnya. Padahal sebenarnya ia hafal. Kata-kata yang bagus itulangsung menempel hingga sewaktu-waktu dibutuhkan, ia tinggal mencomotnya dari ingatan dan sesekali mengecek ke Oom Google supaya lebih akurat.
                Ada satu hal yang sepertinya selalu “dibawa” olehWindhy dalam tulisannya, yaitu “ada beberapa hal yang harus dikatakan baru bisa dimengerti” walau dibeberapa novelnya tidak dituliskan dengan persis seperti itu. Tetapi menariknya, Windhy berhasil membawakan masing-masing cerita dengan unik. Jadi walau memiliki beberapa kesamaan, maka kalaupun membacanya secara marathon tidak membuat bosan.
            Adapun novel karya Windhy Puspitadewi yaitu sebagai berikut, Let Go (2009), Touché (2011), Morning Light (2010), Incognito (2009), Seandainya… (2012), Confeito (2005), Touché: Alchemist (2014), sHe (2007), Heart and Soul (2014), Run! Run! Run! (2007), Love and the City: Dalam Cinta Tak Ada Pilihan Sederhana (2015), 11 Jejak Cinta (Kumpulan Cerpen Teenlit) (2015), Berbagi Kisah dan Harapan *tidak dijual bebas, dan Morning Light (2010).
                Touché! merupakan novel keempatnya yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, tapi novel kedua setelah Incognito yang mengambil tema fantasi. Meski mengaku awalnya memilih tema tersebut karena “ingin membuat pengetahuan tampak menyenangkan”, ternyata belakangan ia ketagihan membuat novel fantasi karena imajinasinya jadi lebih bisa dieksplor. Kesulitannya adalah bagaimana cara mengemas cerita fiktif hingga bisa meyakinkan.
                Berkat karyanya ini ia pernah menyandang status sebagai Penulis Berbakat Lomba Novel TeenLit Writer pada tahun 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar